Ketua
Umum PBNU KH Said Aqil Siroj mengatakan para santri harus mampu menjawab
tuntutan zaman dan memberikan warna dalam kehidupan masyarakat demi terwujudnya
tatanan masyarakat yang lebih baik. Dalam acara halal bi halal virtual
Keluarga Besar Ikatan Keluarga Alumni Tribakti (IKA-BAKTI) Kediri, Jawa Timur,
Kamis (18/6), Kiai Said menegaskan untuk menjawab tuntutan zaman,
santri perlu fokus memahami pelajaran-pelajaran agama yang diajarkan di
pesantren dengan komprehensif. "Selanjutnya ilmu yang telah didapatkan dari pesantren
dikemas dan di-update sesuai dengan kebutuhan tuntutan zaman sekarang
ini," kata Kiai Said. Menurutnya, misi santri setelah pulang pondok
adalah bagaimana berkontribusi dan menjadi faktor perubahan. Tujuannya agar masyarakat
dari yang awalnya kurang baik menjadi baik dan yang baik semakin sempurna lagi.
"Selain itu, santri juga dituntut untuk bersiap-siap menghadapi
zaman yang akan datang, supaya tidak gagap saat menghadapi perubahan itu,"
kata Kiai Said. Menurut Kiai Said keluaran pesantren mampu menjadi
agen-agen perubahan yang memberikan pengaruh positif dalam tatanan masyarakat
secara ilmiah dan kebudayaan. "Kita bersyukur dan bangga menjadi
santri yang digembeleng dengan metode pembelajaran ala pesantren. Alhamdulillah
sudah jelas dan dapat kita lihat peran dari keluaran-keluaran pesantren,"
bebernya.
Pihaknya menjelaskan bahwa santri harus peduli terhadap kondisi bangsa dan kreatif mengaktualisasikan ilmu yang dimilikinya. Hal tersebut selanjutanya menjadikan santri pembawa peradaban, kebudayaan, dan kemajuan bangsa bahkan dunia. "Ketika keluar dari pesantren santri perlu memikirkan langkah ke depan mengimplementasikan ilmu-ilmu yang sudah dihapalnya seperti Alfiyah, Fatul Mu’in, Fathul Wahab, dan lain-lain, kemudian dikemas menjadi menarik," jelasnya. Kiai Said mengingatkan agar para santri senantiasa bersyukur kepada Allah SWT yang telah terpilih untuk menekuni ilmu agama. Hal tersebut harus dimanfaatkan betul oleh santri dengan menguasi ilmu agama seperti tafsir, hadits, fikih, usul fikih, nahwu, saraf, balaghah, dan lainnya. Acara Halal bi Halal virtual dengan tema Menjalin Silaturahmi, Memperkaya Jaringan tersebut dihadiri secara virtual juga oleh Ketua Yayasan Perguruan Tinggi Institut Agama Islam Tribakti (IAIT) KH M Anwar Manshur, Rektor IAIT Lirboyo KH Kafabihi Mahrus, dan keluarga besar IKA-BAKTI.
Salah satu santri M Najmuddin mengaku selama ini mengamalkan ilmu-ilmu yang diperolehnya dari pondok pesantren. Hal tersebut selanjutnya digunakan sebagai bekal dalam berkhitmat kepada masyarakat dengan cara aktif di Nahdlatul Ulama (NU) melalui badan otonomnya. "Santri harus tetap takdim sama kiai, dan memberi manfaat kepada banyak orang," kata Najmuddin.
Sumber: https://www.nu.or.id/post/read/120954/kiai-said-ingatkan-santri-harus-mampu-menjawab-tuntutan-zaman
0 comments:
Post a Comment