Dubes Zuhair al-Shun menyampaikan maksud tersebut saat menemui Kiai Said di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Selasa (22/6) siang. (Foto: NU Online/Ahdori)
Pemerintah Palestina melalui Duta Besarnya untuk Indonesia, Zuhair al-Shun, mengundang Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj menjadi pembicara Diskusi Virtual pada Senin (29/6) mendatang. Dubes meminta Pengasuh Pesantren Al-Tsaqafah untuk menyampaikan pesan perdamaian sebagai respons atas serangan tentara Israel kepada masyarakat Palestina beberapa waktu yang lalu. Dubes Zuhair al-Shun menyampaikan maksud tersebut saat menemui Kiai Said di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Selasa (22/6) siang. Zuhair al-Shun menuturkan, tujuan menghadap Ketum PBNU semata untuk memperkuat hubungan PBNU dan Palestina sekaligus ingin mengundang alumnus Universitas Ummul Qurra tersebut menjadi pembicara pada pertemuan virtual yang akan diselenggarakannya. Selain itu, kehadirannya juga dalam rangka memohon agar PBNU ikut terlibat menolak aksi penjajahan yang dilakukan Israel. Zuhair al-Shun menerangkan, Palestina adalah negara yang sah atas kepemilikan tanah di sekitaran Masjid Al-Aqsa. “Kami mengundang Kiai Said jadi pembicara perdamaian sekaligus mendorong ikut serta menolak penjajahan. Kita, Palestina pemilik sah tanah tanah para nabi tanah yang disucikan. Kita semua sepakat terhadap itu,” kata dia kepada para wartawan.
Pemerintah Palestina melalui Duta Besarnya untuk Indonesia, Zuhair al-Shun, mengundang Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj menjadi pembicara Diskusi Virtual pada Senin (29/6) mendatang. Dubes meminta Pengasuh Pesantren Al-Tsaqafah untuk menyampaikan pesan perdamaian sebagai respons atas serangan tentara Israel kepada masyarakat Palestina beberapa waktu yang lalu. Dubes Zuhair al-Shun menyampaikan maksud tersebut saat menemui Kiai Said di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Selasa (22/6) siang. Zuhair al-Shun menuturkan, tujuan menghadap Ketum PBNU semata untuk memperkuat hubungan PBNU dan Palestina sekaligus ingin mengundang alumnus Universitas Ummul Qurra tersebut menjadi pembicara pada pertemuan virtual yang akan diselenggarakannya. Selain itu, kehadirannya juga dalam rangka memohon agar PBNU ikut terlibat menolak aksi penjajahan yang dilakukan Israel. Zuhair al-Shun menerangkan, Palestina adalah negara yang sah atas kepemilikan tanah di sekitaran Masjid Al-Aqsa. “Kami mengundang Kiai Said jadi pembicara perdamaian sekaligus mendorong ikut serta menolak penjajahan. Kita, Palestina pemilik sah tanah tanah para nabi tanah yang disucikan. Kita semua sepakat terhadap itu,” kata dia kepada para wartawan.
Atas berbagai serangan yang
terjadi, lanjutnya, masyarakat Palestina merasa terancam dan terguncang. Dia
memohon kepada umat Muslim Indonesia agar diberikan kekuatan dan
keselamatan. Merespons hal itu, Ketum PBNU Kiai Said Aqil Siroj
menegaskan, umat islam Indonesia terutama PBNU selalu bersama masyarakat
Palestina. “Qulubuna maahum, hati kita selalu bersama masyarakat
Palestina,” tuturnya. Selanjutnya, yang memiliki kebenaran atas berbagai
polemik teritorial adalah masyarakat Palestina. Palestina pun sudah membuka
pintu perdamaian, namun, justru Israel yang menutup pintu perdamaian
tersebut. “PBNU selalu bersikap tidak berubah mengutuk penyerobotan tanah
walau sejengkal apalagi satu wilayah,” ungkapnya. Pewarta: Abdul Rahman
Ahdori
Sumber:https://www.nu.or.id/post/read/121020/palestina-undang-ketum-pbnu-jadi-pembicara-soal-perdamaian
0 comments:
Post a Comment