Pejabat Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH A Mustofa Bisri (Gus Mus) kembali menegaskan netralitasnya dalam Pemilihan Umum Presiden 2014. Melalui akun twitter pribadinya, Gus Mus membantah pernah berkomentar tentang pribadi capres-cawapres tertentu.
“Bagi mereka yg belum berpengalaman dan belum begitu mengenal saya ~a. mustofa bisri/gus mus/@gusmusgusmu~ perlu diberitahukan bahwa: saya /@gusmusgusmu/a.mustofa bisri/gus mus TIDAK PERNAH MEMBUAT STATEMEN APA PUN TENTANG PRIBADI CAPRES-CAWAPRES MANA PUN,” tulisanya sebagaima dikutip NU Online, Ahad (29/6).
Tweet yang dipublikasikan 26 Juni 2014 tersebut muncul setelah Gus Mus menerima banyak laporan terkait dukungan terhadap pasangan capres-cawapres tertentu yang mencatut namanya.
Lewat akun @gusmusgusmu, sebelumnya kiai asal Rembang ini juga menuturkan, “Ciri2 politikus yang tidak PD itu antara lain suka ngeklaim2 dan membawa-bawa nama pihak lain (ormas atau tokoh). :).”
Gus Mus berharap kampanye kedua kubu pasangan calon dilakukan secara elegan, sportif, dan beradab. Ia juga menyerukan masing-masing kubu menggunaan cara terbaik dalam memikat dukungan dari masyarakat, yakni dengan menonjolkan kebaikan calon yang didukung, bukan mengumbar keburukan calon saingan.
Dalam “Taushiyah PBNU soal Pemilu 2014” yang diterbitkan akhir April lalu, PBNU mengajak kepada segenap warga untuk berpartisipasi secara aktif dalm pilpres kali ini sebagai perwujudan dari rasa tanggung jawab akan kelangsungan hidup Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Menurut PBNU, partisipasi dalam pilpres dapat dianggap sebagai bentuk ibadah, selama hal itu dilakukan dengan cara-cara yang baik dan benar, yang mengindahkan nilai-nilai agama dan moral. Sebaliknya, manakala partisipasi itu dilakukan dengan menghalalkan segala cara (al-ghayah tubarrir al-wasilah), maka hal itu merupakan bentuk kedurhakaan (maksiat) kepada Allah swt dan pengkhianatan terhadap bangsa dan negara.
Selain Gus Mus, surat pernyataan resmi itu juga ditandatangani Katib Aam PBNU KH Malik Madaniy, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, dan Sekretaris Jendral PBNU H Marsudi Syuhud.(Mahbib Khoiron)